Minggu, 27 Maret 2011

Internet Business Models

Hai! Sekarang Anda sudah sampai pada minggu ke 36. Pada minggu ini yang harus Anda lakukan adalah memilih dan menjalankan bisnis yang Anda minati dan sukai.
Saya telah menyusun sejumlah materi yang berisi seputar model bisnis internet. Nah waktunya Anda untuk memilihnya!

Jual Produk Offline

Materi yang pertama adalah mengenai “Menjual Produk Offline”. Seperti yang Anda tahu hampir semua produk offline dapat dijual di internet misalnya: komputer, ponsel, pakaian, buku, majalah, tiket pesawat, tiket kereta api, tiket bioskop, makanan dan semua kebutuhan lain yang dapat dipesan secara online.

Adapun media yang dapat Anda gunakan untuk memasarkan produk offline ini adalah:

1. Toko online

Model bisnis internet ini Anda harus memiliki toko online untuk memajang produk dagangan Anda. Di dalam toko online Anda buat katalog lengkap produk dagangan Anda mulai dari nama dan gambar produk, spesifikasi, harga, sistem pembayaran, sistem pengiriman dan lain-lain. Kemudian Anda susun produk tersebut berdasarkan kategori tertentu seperti pada toko offline umumnya. Salah satu toko online di Indonesia yang telah sukses yaitu Bhinneka yang produk-produk utamanya perangkat komputer, kamera dan gadget elektronik lainnya.

Berbeda dengan toko offline pada umumnya toko online buka 24 jam secara terus-menerus tanpa mengenal hari libur. Anda tidak perlu karyawan yang banyak untuk menangani transaksi toko online Anda. Semua transaksi dilakukan secara otomatis oleh sistem komputer yang telah diprogram. Anda hanya memerlukan seorang karyawan untuk menangani customer service pelanggan dan pengiriman barang.

Untuk sistem pembayarannya, jika pangsa pasar Anda hanya lokal Indonesia, Anda dapat bekerjasama dengan bank lokal misal BCA. Namun jika pangsa pasar Anda internasional, Anda dapat bekerjasama dengan PayPal atau penyedia kartu kredit. PayPal merupakan perusahaan penyedia layanan transfer uang di internet, menggantikan metode lama yang masih menggunakan cek atau pun wesel pos.

Biasanya toko online di Indonesia hanya menyediakan dua macam pembayaran yaitu PayPal dan transfer ke rekening pemilik toko online (baik debet maupun kredit). Transaksi pembayaran akan dilakukan sebelum barang Anda antar ke pemesan. Anda tidak memerlukan seorang kasir untuk menangani transaksi pembayaran karena semua sudah ditangani oleh penyedia jasa layanan tersebut.

Sedangkan untuk sistem pengiriman barangnya, Anda dapat bekerjasama dengan jasa penyedia layanan pengiriman barang misal PT. Pos Indonesia, Tiki-JNE, Fed-ex dan lain-lain. Anda dapat bekerjasama dengan kantor cabang penyedia jasa tersebut yang dekat dengan Anda sehingga Anda cukup meneleponnya jika ingin mengirim barang tanpa harus bersusah payah membawanya ke penyedia jasa pengiriman tersebut.

Bisnis menjual produk offline di internet sejatinya cukup menggiurkan. Biaya investasi yang dibutuhkan cukup minim dengan resiko yang sangat rendah. Anda tidak perlu menyewa bangunan fisik untuk mendirikan toko Anda. Anda hanya perlu mempunyai gudang kecil untuk penampungan sementara barang dagangan Anda sebelum siap diantar ke pemesan.

Jika Anda mempunyai relasi yang luas, Anda tidak perlu belanja produk dagangan Anda terlebih dahulu. Anda dapat bekerjasama dengan toko offline yang Anda kenal. Jika ada pembeli toko online, Anda baru memesan produk tersebut di toko offline relasi Anda tersebut sehingga Anda tidak memerlukan modal yang cukup besar untuk membeli produk dagangan Anda.
Berikut ini gambaran rincian biaya setup awal yang dibutuhkan untuk mendirikan toko online.

No. Nama item Harga
1. Hostingan kapasitas 250 MB Rp 200.000,-/tahun
2. Domain [dot] com Rp 100.000,-/tahun
3. Desain situs Rp 200.000,-
4. Skrip e-commerce Rp 300.000,-
Total Rp 800.000,-

Selain biaya di atas Anda juga memerlukan biaya bulanan, yaitu biaya koneksi internet, biaya telepon dan gaji seorang karyawan untuk customer service pelanggan.
No. Nama item Biaya
1. Koneksi internet Speedy personal unlimited Rp 200.000,-/bulan
2. Biaya telepon Rp 100.000,-/bulan
3. Gaji karyawan (1 orang) Rp 1.000.000,-/bulan
Total Rp 1.300.000,-

Coba Anda bandingkan jika Anda mempunyai sebuah toko offline. Tentu biaya yang harus Anda keluarkan jauh lebih besar daripada biaya di atas. Namun bisnis toko online memerlukan strategi marketing yang cermat. Anda harus pandai-pandai mempromosikan toko online Anda pada media PPC seperti Google Adwords. Anda juga dapat memberlakukan sistem affiliasi untuk meningkatkan penjualan Anda. Sistem affiliasi merupakan sistem penjualan yang memberikan komisi bagi orang yang telah mereferensikan produk Anda ke calon pembeli.

2. Mall Online

Konsep mall online memiliki kesamaan seperti mall pada umumnya. Mall online juga terdiri dari beberapa pemilik kios yang ditata sedemikian rupa sehingga memudahkan pengunjung untuk berbelanja. Hanya saja mall online memiliki kelebihan yang tidak dimiliki mall pada umumnya. Mall online buka 24 jam tanpa mengenal hari libur. Semua transaksi ditangani oleh sistem komputer yang telah terprogram.
Salah satu mall online terbesar di dunia yaitu eBay. Namun dalam perkembangannya, Indonesia juga memiliki mall online serupa bernama Inabay.

Layaknya mall, di Inabay terdiri dari 10 lantai. Misal lantai 1 untuk kategori produk bayi dan anak, kesehatan dan nutrisi, pakaian dan aksesoris, tubuh dan kecantikan. Sebagai seorang pedagang, Anda dapat memiliki kios/toko di Inabay secara Cuma-Cuma. Saat ini Inabay telah menjaring 5.499 anggota dengan 1.349 toko.
Inabay juga memiliki rekening virtual yang dinamakan Inapol. Fungsi dari rekening virtual ini adalah untuk menampung sementara uang pembayaran si pembeli hingga barang yang dipesan sampai di tempat yang telah disepakati dengan si penjual. Uang pembayaran akan diserahkan kepada penjual segera setelah transaksi dinyatakan selesai oleh pembeli dan penjual.

3. Situs jejaring sosial

Dewasa ini perkembangan situs jejaring sosial seperti facebook dan tweeter cukup pesat. Hal ini didorong dengan pesatnya kemajuan teknologi mobile internet. Kini orang dapat memakai ponsel mereka untuk saling mengabarkan status mereka di jejaring sosial.

Kondisi di atas merupakan peluang yang besar bagi Anda untuk mempromosikan produk offline kepada teman-teman Anda. Melalui pesan status di facebook, Anda dapat menyisipkan gambar atau video produk dagangan Anda beserta spesifikasi dan harganya.

Anda juga dapat membuat grup tersendiri mengenai produk Anda sehingga Anda dapat leluasa mengirimkan pesan penawaran produk dagangan Anda. Jika teman Anda berminat, Anda dapat mencantumkan nomor telepon dan nomor rekening bank Anda untuk melakukan transaksi pembayaran.

Dibandingkan dengan toko online dan mall online, berjualan di situs jejaring sosial lebih efisien karena langsung ditawarkan ke calon pembeli yang tidak lain adalah teman Anda sendiri. Selain itu sebagai calon pembeli, tentunya teman Anda tidak akan meragukan lagi dengan penawaran Anda karena sebagai seorang teman tentunya mereka beranggapan tidak akan mengecewakan temannya. Anda juga tidak dipusingkan dengan biaya pembuatan situs dan pemrograman yang rumit. Semua dapat Anda lakukan sendiri walaupun Anda masih pemula dalam menggunakan situs jejaring sosial.

Namun memasarkan produk Anda melalui situs jejaring sosial juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain jangkauan pasarnya yang sempit karena hanya mencakup teman-teman Anda sendiri. Jika Anda mempunyai uang lebih, Anda dapat pula memasang iklan di facebook. Hal ini akan lebih memperluas jangkauan pemasaran produk Anda nantinya.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa memanfaatkan teknologi internet untuk berjualan produk offline memang cukup menjanjikan. Namun ada berbagai kendala yang harus Anda hadapi jika ingin menggeluti di bidang ini, antara lain :

1. Tingkat kepercayaan masyarakat yang masih rendah terhadap transaksi online.
Hal ini disebabkan karena belum familiarnya produk-produk internet banking di Indonesia. Dengan adanya layanan customer service dan kerjasama yang baik antara Anda selaku pelaku bisnis dengan pihak bank akan menciptakan kepercayaan yang tinggi di mata konsumen.

2. Tingkat penetrasi internet yang masih rendah di Indonesia khususnya untuk daerah pedesaan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang belum tercakup dalam layanan telekomunikasi dan data. Pemerintah seharusnya menggiatkan kembali program internet masuk desa agar masyarakat di pedesaan dapat menjual hasil panen mereka di internet.

3. Produk yang ditawarkan harganya cenderung mahal jika dibandingkan dengan produk yang ditawarkan secara offline.
Jika Anda amati harga barang di internet akan lebih mahal daripada di toko biasa. Hal ini disebabkan oleh adanya biaya pengiriman barang yang dibebankan ke pembeli. Namun jika Anda jeli mengamati harga barang di luar Jawa misalnya, ternyata harganya lebih mahal daripada harga di internet. Oleh karena itu, pelajarilah daftar harga daerah mana yang mempunyai harga paling mahal sehingga Anda dapat memperoleh keuntungan yang maksimal.

Berdasarkan penjelasan di atas, peluang bisnis internet masih terbuka lebar pangsa pasarnya. Dengan mengantisipasi kendala-kendala di atas Anda akan dengan mudah memperoleh kesuksesan dalam bisnis ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar