Selasa, 22 Maret 2011

Mengenal Theme Blog

Pengembang Wordpress.com menawarkan blog hosting gratis. Hanya dengan melakukan pendaftaran Anda telah memiliki blog beserta hosting gratis.

Namun versi hosting gratis Wordpress.com tidak memberikan fitur edit template HTML sehingga Anda tidak dapat memanipulasi theme dengan leluasa. Apabila Anda memiliki dana lebih dan menggunakan layanan web hosting berbayar berbasis PHP, Anda dapat mendownload aplikasi Wordpress dari Wordpress.org.

Jika Anda ingin membuat template Theme sendiri untuk blog Wordpress Anda, Anda harus mengerti terlebih dahulu bahasa HTML, PHP dan CSS sebagai komponen utama penyusun Wordpress Theme.

Wordpress Theme merupakan sekumpulan file yang digunakan untuk membuat tampilan visual blog Wordpress Anda. Dengan adanya Wordpress Theme memungkinkan Anda untuk memodifikasi tampilan blog Anda, sampai Anda dapat membuat Theme yang semenarik mungkin sesuai dengan apa yang Anda inginkan.

Wordpress sendiri memisahkan WordPress Theme dari file-file sistemnya sehingga Anda tidak perlu khawatir akan terjadi masalah di theme jika suatu saat Anda melakukan upgrade sistem Wordpress.

Pada dasarnya WordPress Theme terdiri dari 3 bagian plus 1 folder image seperti:

1. Theme Style Sheet, yaitu berupa file dengan nama style.css

2. Theme Function (opsional), yaitu berupa file dengan nama functions.php

3. Theme Template, yaitu berupa file selain style.css dan functions.php.

4. Folder Theme yaitu folder /images/ yaitu berfungsi untuk tempat penyimpanan file gambar yang digunakan di Theme

Berikut ini penjelasan masing-masing bagian.

1. Theme Style Sheet

Bagian Theme Style Sheet berfungsi untuk mengatur tampilan model (style) dari blog Wordpress Anda. Bagian ini juga berfungsi untuk menyimpan informasi detail dari sebuah Theme. Informasi detail tersebut terletak pada bagian header file style.css dan ditulis sebagai baris komentar yaitu dibuka dengan tanda “/*” dan di tutup dengan tanda “*/”. Berikut ini informasi detail file style.css pada Theme classic bawaan Wordpress.

/*
Theme Name: WordPress Classic
Theme URI: http://wordpress.org/
Description: The original WordPress Theme that graced versions 1.2.x and prior.
Version: 1.5
Author: Dave Shea
Tags: mantle color, variable width, two columns, widgets
Default WordPress by Dave Shea || http://mezzoblue.com
Modifications by Matthew Mullenweg || http://photomatt.net
This is just a basic layout, with only the bare minimum defined.
Please tweak this and make it your own.
*/

2. Theme Functions

Bagian Theme Functions bersifat opsional dan biasanya digunakan untuk mendefinisikan fungsi yang berkaitan dengan Wordpress. Sistem kerja File function.php hampir sama seperti plugin, yaitu file function.php tidak hanya dieksekusi oleh Wordpress Theme untuk kebutuhan visualisasi blog namun dieksekusi juga di halaman admin.

Berikut ini informasi detail bagian function.php pada Theme classic bawaan Wordpress

/**
* @package WordPress
* @subpackage Classic_Theme
*/
automatic_feed_links();
if ( function_exists(‘register_sidebar’) )
register_sidebar(array(
‘before_widget’ => ‘
  • ’,
    ‘after_widget’ => ‘
  • ’,
    ‘before_title’ => ”,
    ‘after_title’ => ”,
    ));
    ?>

    Berdasarkan source code file function.php di atas, file ini dapat digunakan untuk:

    • Mendefinisikan fungsi-fungsi yang digunakan oleh template files

    • Menyiapkan halaman admin untuk memberikan opsi tambahan untuk tampilan sebuah Theme seperti untuk memilih warna, mengatur gambar header dll.

    3. Theme Template

    Bagian ketiga Wordpress Theme yaitu Theme Template. Bagian ini merupakan kumpulan file PHP yang berfungsi untuk membuat halamaan web yang di request pengunjung. Wordpress mengklasifikasikan file Theme Template tersebut berdasarkan fungsinya dengan aturan penamaan file yang berbeda. Adapun file-file yang dimaksud antara lain: index.php, home.php, page.php, single.php, categories.php dan lain-lain.
    Berikut ini penjelasan singkat fungsi dari masing-masing file penyusun Theme Template.

    1).Index.php

    Digunakan jika tidak ditemukan layout Theme Template lainnya.

    2). header.php, sidebar.php, dan footer.php

    • Memisahkan antara bagian yang statis dan bagian dinamis dari sebuah halaman

    • Memudahkan dalam manajemen dan maintain kode

    3). comments.php, comments-popup.php

    Digunakan khusus untuk ‘komentar’ dan ‘komentar popup’

    4). home.php

    Digunakan untuk membuat halaman depan (homepage)

    5). single.php

    Digunakan ketika pengunjung membuka 1 post atau page agar terlihat berbeda ketika pengunjung membuka detail sebuah posting.

    6). page.php

    Digunakan ketika pengunjung membuka page agar terlihat berbeda ketika membuka page tertentu.

    7). archieve.php

    Digunakan ketika pengunjung membuka post archive/arsip

    8). category.php

    Digunakan ketika pengunjung membuka post berdasarkan kategori

    9). author.php

    Untuk menampilkan post berdasarkan author

    10). search.php

    Untuk menampilkan hasil dari pencarian post

    11). 404.php

    Digunakan ketika WordPress tidak dapat menemukan post atau page
    Dengan mempelajari struktur bagian Wordpress Theme diharapkan Anda nantinya mampu membuat sendiri Theme kreasi Anda sendiri.
    Selamat Mencoba!

    Demikian semoga bermanfaat, jika Anda mau berpenghasilan sampingan lewat internet yang bisa lebih besar dari penghasilan utama Anda saat ini, pelajari caranya di sini Mr. Actionclub.com, semoga berhasil.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar