Perencanaan aspek keuangan atau finansial yang harus Anda buat dalam business plan, terdiri dari :
1. Income Statement
Dalam pembuatan Income statement, Anda harus menyertakan berbagai aspek perencanaan, seperti, pendapatan, pengeluaran dan keuntungan dalam sasaran rentang waktu tertentu.
Income statement merupakan hal yang sangat penting dalam bisnis plan. Sebab disini dapat ditentukan secara global, apakah bisnis yang Anda jalankan akan menguntungkan atau tidak.
Perhitungan sederhana untuk mendapat kesimpulan di atas adalah sebagai berikut:
Pendapatan – Pengeluaran = Rugi/Laba
Bagi Anda seorang produk owner, pendapatan dalam rumus di atas, dapat diartikan sebagai penjualan produk.
Dan pengeluaran, bisa dikonversi ke dalam dua jenis pengeluaran. Ada pengeluaran langsung, dan pengeluaran umum atau administrasi. Pengeluaran langsung, dapat terdiri dari pembelanjaan bahan produk, gaji karyawan, sewa dan pembelian peralatan, dll. Sedangkan pengeluaran umum atau administrasi dapat berupa, tagihan bulanan gedung, listrik, air, telepon, promosi dan iklan, dll.
Pengelompokan pendapatan dan pengeluaran, dapat bervariasi. Tergantung kenyataan yang ada pada bisnis Anda. Namun secara garis besar, bentuk income statement dicontohkan pada table di bawah ini. Asumsi pembuatan income statement untuk periode enam bulan.
Dalam tabel berikut tidak dirinci masing-masing jenis pendapatan dan pengeluaran. Dalam tabel sebenarnya yang Anda susun, semua itu harus dirinci sedetail mungkin. Apabila ada satu item, misal pengeluaran langsung. Harus ditulis rinci satu per satu, misalnya belanja bahan produksi, atau belanja gaji karyawan, dll.
Statement : Income Statement
Nama Perusahaan : …………………..
Periode : …………………..
Pendapatan : Januari Februari Maret April Mei Juni
- Penjualan : …. …. …. …. …. ….
- Pendapatan lainnya : …. …. …. …. …. ….
Jml Pendapatan/bulan : …. …. …. …. …. ….
Total Pendapatan : ….
Pengeluaran :
- Pengeluaran langsung : …. …. …. …. …. ….
- Adm dan Promosi : …. …. …. …. …. ….
Jml Pengeluaran/bulan : …. …. …. …. …. ….
Total Pengeluaran : ….
Income sebelum pajak : Total Pendapatan – Total Pengeluaran
: ………. - ………… = +/- ……………………… (Rugi/Laba)
Pajak Income : …..% x Income sebelum pajak = ………….
Net Income : Income sebelum pajak - Pajak Income = …………………
2. Proyeksi Aliran Dana / Cash Flow
Bagi Anda seorang produk owner, proyeksi aliran dana atau cash flow projection sangatlah diperlukan. Cash flow projection menggambarkan seperti apa dan bagaimana diharapkan dana mengalir masuk dan keluar. Sehingga dana dapat termanage dengan baik.
Cash flow projection dapat memberikan gambaran apabila pengeluaran dalam usaha Anda kurang efektif dan efisien. Atau apabila terjadi over dan under budgeting tentang suatu sektor pada usaha Anda.
Cash flow projection berbeda dengan cash flow statement. Dimana, cash flow statement merupakan pemetaan aliran dana yang telah terjadi di waktu lalu. Sedangkan yang kita bahas sekarang adalah cash flow projection. Dimana merupakan sebuah proyeksi antisipasi untuk periode waktu tertentu di masa yang akan datang.
Ada tiga bagian yang tercantum dalam suatu cash flow projection. Pertama adalah cash revenues. Merupakan estimasi dana yang diperkirakan masuk dalam rentang periode tertentu. Kemudian cash disbursement. Merupakan estimasi berbagai pengeluaran yang harus dilakukan pada rentang periode tertentu. Yang terakhir adalah reconciliation atau rekonsiliasi dari cash revenue terhadap cash disbursement.
Di bawah ini merupakan tabel yang dapat Anda gunakan sebagai patokan awal dalam membuat cash flow projection untuk usaha Anda. Tentu saja harus dilakukan berbagai adaptasi dari masing-masing detail, agar dapat sesuai dengan kondisi usaha Anda.
Angka yang dicantumkan dalam tabel di bawah ini, merupakan data fiktif, hanya digunakan untuk contoh.
Cash Flow Projection
Nama Perusahaan : …………………..
Periode : …………………..
Currency : Rupiah (Rp.)
jutaan jutaan jutaan jutaan jutaan jutaan
Revenues : Januari Februari Maret April Mei Juni
- Penjualan produk : 100 150 100 125 150 100
Tot Revenue : 100 150 100 125 150 100
Disbursement :
- Pengeluaran langsung : 50 60 40 60 70 60
- Adm dan Promosi : 20 20 30 25 30 20
Tot Disbursement : 70 80 70 85 100 80
Reconsiliation :
- Opening cash balance : 10 40 110 140 180 230
- Tot Revenue : 100 150 100 125 150 100
- Tot Disbursement : -70 -80 -70 -85 -100 -80
- Closing cash balance : 40 110 140 180 230 250
Dalam rekonsiliasi di atas, posisi opening cash balance bulan Januari diambil dari posisi closing cash balance bulan sebelumnya. Demikian seterusnya. Dan posisi closing cash balance bulan Juni akan diambil menjadi posisi opening cash balance bulan berikutnya pula.
Dalam menyusun cash flow projection, Anda harus sangat berhati-hati dalam melakukan estimasi revenues (berupa sales produk). Lakukanlah analisa yang baik, sehingga dapat menghasilkan estimasi seakurat mungkin. Sebab apabila estimasi yang dibuat ternyata jauh lebih tinggi dibanding kenyataan yang terjadi, akan mengakibatkan dampak yang membahayakan kelangsungan bisnis Anda.
3. Balance Sheet
Balance sheet merepresentasikan gambaran keseluruhan nilai bisnis Anda pada waktu balance sheet itu dibuat. Jadi merupakan gambaran nyata dari kondisi usaha Anda. Balance sheet merupakan gabungan dari keseluruhan data keuangan bisnis Anda.
Data yang dicantumkan dalam balance sheet dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu asset, liabilitas dan ekuitas.
Aset, merupakan objek-objek habis pakai yang dapat dikonversikan dengan nilai uang, yang dimiliki perusahaan Anda.
Liabilitas, adalah hutang yang harus dibayarkan kepada relasi perusahaan Anda.
Sedangkan ekuitas, adalah selisih bersih, apabila liabilitas telah dibayarkan dan menurunkan nilai aset.
Jadi, secara sederhana dapat dirumuskan hubungan antara asset, liabilitas dan ekuitas sebagai berikut :
Aset = Liabilitas + Ekuitas
Balance sheet biasanya digunakan ketika usaha Anda telah dijalankan. Namun boleh juga apabila balance sheet dibuat ketika Anda membuat business plan. Di bawah ini contoh balance sheet sederhana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar