Kamis, 14 Februari 2013

Prinsip #3 – Membangun branding

Tahukah Anda apa yang dimaksud branding?

Branding hampir sama dengan merk. Anda meletakkan merk tentu agar pengunjung Anda bisa mengenal Anda atau minimal mengetahui produk yang Anda promosikan. Dengan merk, produk biasanya akan cepat dikenal reputasinya. Bahkan, terkadang orang bisa gila-gilaan membayar sekian juta rupiah untuk membeli sesuatu hanya karena didasarkan merk.

Seperti itulah branding. Hanya saja, branding tidak selalu berarti merk yang dimaksud di atas. Jika merk hanya sebatas logo atau nama perusahaan, maka branding lebih luas lagi. Branding tidak hanya sebatas logo, tapi transparansi dan personalisasi.



Artinya, untuk mengenalkan produk Anda kepada orang lain, Anda juga harus mengenalkan diri Anda pada mereka. Semakin tinggi reputasi yang Anda miliki, semakin besar kesempatan produk Anda laku keras.

Saya pernah berkata pada Anda, untuk menjalani suatu bisnis, Anda tidak hanya berani menjual produk anda, tapi juga berani menampilkan dan menjual diri anda. Dalam berbisnis, tidak ada istilah menutup atau menyembunyikan diri.

Anda harus menampilkan diri Anda seprofesional mungkin layaknya pengusaha-pengusaha besar. Jika Anda belum pernah memakai dasi dan jas misalnya, Anda harus mencobanya. Ya, dasi dan jas biasanya merupakan simbol kekharismaan seseorang dalam hal bisnis.
Coba Anda buktikan sendiri, apa yang Anda bayangkan pertama kali saat melihat seseorang yang memakai dasi, celana resmi, jas, sepatu dinas, baju necis, dan tas kerja?

Saya yakin, Anda akan menyangka bahwa dia adalah seorang eksekutif muda. Atau kalau tidak, dia merupakan pengusaha sukses yang setiap harinya bekerja di perusahaan-perusahaan besar dengan jutaan rupiah di sekelilingnya.

Nah, itulah kegunaan branding. Selain produk, yang perlu Anda perkenalkan adalah diri Anda sendiri. Cobalah untuk membangun reputasi Anda dengan menampilkan diri Anda semaksimal mungkin di hadapan customer. Semua ini dilakukan agar Anda juga bisa membuat produk Anda dipercaya customer.

Sebenarnya, prinsip yang digunakan dalam branding hampir sama dengan prinsip peluncuran produk baru dalam bisnis offline. Peluncuran produk? Maksudnya?
Begini… Jika saya ingin bertanya pada Anda, merk produk digital mana yang sering Anda dengar saat ini? Apakah Toshiba, Sony, Samsung, atau LG?

Jika Anda menyebut beberapa produk, maka produk yang Anda sebut pertama adalah produk yang berhasil memakai sistem branding yang hebat. Meskipun setiap orang memiliki perbedaan yang berbeda tentang suatu produk, yang jelas produk-produk tersebut telah benar-benar dibranding dengan tepat.

Begitu pula dengan selebritis. Jika saya bertanya pada Anda, siapa artis yang paling Anda kenal?

Saya yakin, setiap orang memiliki jawaban yang berbeda. Tetapi, yang ingin saya tekankan, mengapa mereka mengenal para artis dan mengapa mereka mengenal produk-produk tertentu? Itu saja.

Dari sini, Anda bisa mengambil satu kesimpulan bahwa semakin sering Anda mendengar produk atau artis, maka semakin besar kemungkinan Anda mengetahui mereka lebih dalam. Jika artis, Anda mungkin akan mengidolakannya. Namun, jika produk, Anda mungkin akan membelinya.

Itulah prinsip branding yang akan Anda pelajari. Dari ilustrasi dan pertanyaan di atas, saya yakin Anda akan semakin mengetahui apa tujuan dari branding sebenarnya.
Dalam bisnis, tujuan branding sebenarnya ada dua.

• Pemilik produk semakin terkenal. Semakin sering orang membaca nama Anda di media online, semakin besar reputasi Anda dikenal luas oleh mereka. Ingat, market Anda adalah mereka yang mengakses internet. Jadi, pastikan Anda konsisten menyebarkan informasi diri dan produk Anda melalui media-media online tersebut.

• Produk semakin laku. Semakin luas Anda menyebarkan reputasi dan profil diri Anda, semakin besar kepercayaan orang pada anda. Dengan demikian, semakin besar pula kesempatan produk affiliate Anda laku keras di pasaran.

Anda jangan ragu untuk menerapkan sistem branding dalam bisnis Anda. Sistem ini akan membantu kepercayaan pasar secara otomatis kepada Anda dan produk yang Anda tangani. Bahkan, branding bisa dibilang telah masuk pada hal-hal yang bersifat manusiawi.
Bagaimana tidak? Coba Anda buktikan sendiri, mana yang akan Anda pilih antara produk elektronik yang tidak bermerk dengan harga 100 ribu dengan produk elektronik lain yang bermerk dengan harga 200 ribu? Saya yakin, bagi Anda yang sadar merk, produk kedua tentu lebih baik.

Ini jelas, jika sudah berpikir kualitas dan reputasi, harga tidak akan menjadi masalah. Anda perlu ingat, pengunjung akan lebih suka dengan produk-produk yang telah terkenal dari pada produk baru yang masih belum teruji kualitasnya. Logika sederhananya, lebih baik menginvestasikan uang lebih banyak untuk produk yang terkenal dan berkualitas dari pada produk yang tidak jelas asal usulnya.

Jika Anda tak sabar dan ingin belajar lebih sistematis dari A sampai Z kunjungi saja link ini http://www.panduanbuatsitus.com atau boleh juga klik di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar